0 Baksos: IMMG Peduli, IMMG Berbakti, IMMG Empati


Rangkaian acara bakti sosial telah selesai digelar Ikatan Mahasiswa Metalurgi beberapa waktu yang lalu. Acara ini merupakan bakti sosial pertama yang diadakan IMMG sepanjang keberjalanan himpunan. Bakti Sosial dengan tagline: IMMG Peduli, Berbakti dan Empati ini diadakan di sekolah luar biasa YPLB Cipaganti Bandung pada 31 Januari 2015. 

Adapun Baksos IMMG dibagi menjadi 2 acara besar, yaitu IMMG Berbagi dan Sekolah Ceria. Fokus utama IMMG Berbagi yaitu pembangunan tempat penampungan sampah dan pembagian buku-buku pelajaran serta P3K. Sementara Sekolah Ceria dilangsungkan pada Sabtu, 31 Januari 2015 di YPLB dengan acara berbagi kebahagiaan melalui senam sehat, lomba mewarnai, berkebun, menyanyi, main, dan makan bersama.

Acara Sekolah Ceria dimulai pagi hari dengan senam sehat bersama dipimpin teman-teman dari teknik metalurgi. Kemudian ada sambutan dari ketua acara bakti sosial IMMG, yaitu Siti Munawaroh, sekaligus membuka rangkaian acara pada hari itu. Setelah itu acara dilanjutkan di dalam rungan sekolah yaitu lomba mewarnai. Acara ini diikuti para murid YPLB dengan penuh antusias dengan kesenangan.


Setelah lomba mewarnai selesai, acara dilanjutkan dengan berkebun dan menanam tanaman bersama.


Setelah istirahat, maka tiba saatnya diumumkan pemenang dari lomba mewarnai yang diadakan sebelumnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang dan bermain bersama dengan seluruh murid YPLB dan teman-teman IMMG.

Rangkaian acara ini berlangsung hingga sore hari. Kegembiraan terpancar dari seluruh peserta dan teman-teman dari IMMG yang antusias memeriahkan acara ini. Harapannya acara bakti sosial ini dapat terselenggara lagi hingga tahun-tahun mendatang pada kepengurusan IMMG selanjutnya.

courtesy of: divisi pubdok baksos



0 IMMG Rebut 4 Perunggu Di Olimpiade KM ITB

     Kontingen IMMG ITB berhasil meraih 4 medali perunggu dalam rangkaian acara olimpiade KM ITB yang digelar semenjak Januari lalu. Keempat medali ini dipersembahkan melalui 4 cabang olahraga yang berbeda, yakni tenis meja, tolak peluru, catur dan basket. Secara keseluruhan perolehan medali IMMG dalam acara 4 tahunan yang diadakan KM ITB ini meningkat jika dibandingkan olimpiade KM ITB sebelumnya, yaitu 3 medali perunggu.
     Medali pertama dipersembahkan Fahri Risfa Zuldi melalui cabang atletik pada tolak peluru. Kemudian dari cabang tenis meja, Tomi Prasetya berhasil mempersembahkan medali perunggu pada nomor tunggal putra. Perjuangan Tomi akhirnya terhenti pada babak semifinal setelah sebelumnya berhasil mengalahkan lawan-lawannya, oleh wakil dari geodesi. Medali perunggu lain disumbangkan oleh Lidyana Utami pada cabang catur putri setelah berhasil menduduki posisi tinggi. Sementara medali perunggu terakhir disumbangkan oleh basket putra, setelah pada perebutan juara ke-3 berhasil mengalahkan Himpunan Mahasiswa Sipil dengan skor 38-34 beberapa waktu yang lalu.
     Olimpiade KM ITB ke-8 ditutup pada 21 Februari 2015 yang lalu dengan Himpunan Mahasiswa Elektro berhasil keluar sebagai juaranya.

0 FTTM Meraih Juara 2 Stand Pameran Karya EMINEX 2014



Pada tanggal 8 November 2014 lalu telah diselenggarakan acara pameran karya EMINEX 2014. Di acara ini IMMG mengirimkan 2 tim yaitu tim Aluminium Juara dan tim Metalografi. Tim Aluminium Juara beranggotakan Iqbal Pratama Abdi Zay, Fahri Risfa Zulfi dan Alfred Gurning. Tim ini mengirimkan karya berupa paper yang membahas mengenai proses daur ulang scrap aluminium. Tim Metalografi beranggotakan Siti Munawaroh, Tomy Prasetya dan Muhammad Rizki. Tim ini mengirimkan karya berupa analisa metalografi logam hasil pengelasan. Pada acara ini tim lomba dan massa IMMG menjelaskan kepada para pengunjung mengenai karya yang telah dihasilkan. Selain itu, massa IMMG pun menjelaskan mengenai teknik metalurgi itu sendiri meliputi pengolahan bahan galian, metalurgi ekstraksi dan metalurgi fisik.



Karya tim aluminium juara menjelaskan proses daur ulang scrap aluminium. Prosesnya dimulai dari pengumpulan scrap aluminium. Scrap aluminium yang telah terkumpul kemudian dipisahkan pada tahap separation and pre-melting. Scrap aluminium yang telah dipisahkan dari material lainnya dan dikumpulkan berdasarkan seri kemudian dilebur di dalam tanur. Tahap ini disebut melting. Tahap yang terakhir adalah inclusion removal. Pada tahap ini inklusi yang terdapat di dalam lelehan aluminium dipisahkan dengan cara mengendapkannya di dasar tanur. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengalirkan gas inert seperti argon atau nitrogen. Pada proses ini, inklusi akan naik ke permukaan dan dilepaskan ke udara atau berkumpul di terak.


Karya tim metalografi menjelaskan tentang tahapan dan hasil analisa logam hasil pengelasan. Tahapan metalografi adalah pemotongan spesimen, mounting, pengamplasan, pemolesan, etsa dan analisa struktur mikro. Spesimen yang berukuran besar dipotong menjadi bagian yang lebih kecl supaya lebih mudah di-mounting. Spesimen yang telah dipotong kemudian di-mounting. Mounting dilakukan supaya spesimen lebih mudah untuk diamplas. Spesimen kemudian diamplas dan dipoles. Setelah permukaan logam terlihat mengkilap kemudian spesimen dietsa untuk mempermudah analisa struktur mikro. Larutan etsa yang digunakan adalah HNO3 dan CuSO4. Spesimen yang telah dietsa kemudian dianalisa struktur mikronya menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil analisa struktur mikro menunjukkan fasa yang terdapat di dalam logam dan kekerasannya.


Pada pameran karya ini, stand IMMG terletak di parkiran labtek VIII di sebelah stand Patra. Stand dibuka mulai dari pukul 10:00 sampai 16:00. Stand IMMG ini ramai didatangi oleh pengunjung mulai dari mahasiswa ITB berbagai jurusan seperti teknik lingkungan, teknik lingkungan, desain produk, teknik material dan teknik perminyakan, siswa SMA dan masyarakat umum. Total pengunjung  stand mencapai 72 orang. Pada malam harinya sekitar pukul 22:00 diumumkan bahwa FTTM (terdiri dari 2 himpunan yang mengikuti pameran karya yaitu IMMG dan Patra) mendapatkan juara 2 stand untuk pameran karya EMINEX 2014.


(ditulis oleh Iqbal Pratama Abdi Zay)

0 NOTULENSI DISKUSI PUBLIK “RENEGOSIASI KONTRAK FREEPORT, MEMPERJUANGKAN KEADILAN UNTUK INDONESIA”












- Presentasi Rozik B. Soetjipto
Pertama, Presdir PT Freeport Indonesia (PTFI), Rozik B. Soetjipto, memberikan presentasi umum mengenai PTFI. Sejarah PTFI sudah dimulai sejak tahun 1960, dimana saat itu Ekspedisi yang dipimpin Forbes Wilson dan Del Flint mulai menjelajah Ertsberg. Operasi PTFI sendiri baru dimulai pada 1967, sejak penandatanganan KK (Kontrak Karya) pertama. Lalu, tambah Rozik, "Pada 1991, kami menandatangani kontrak berdurasi 30 tahun, dengan opsi perpanjangan 2x10 tahun."


Potensi cadangan tembaga di Papua, menurutnya masih sangat besar. "Dengan kapasitas produksi seperti sekarang, bisa mencapai 40-50 tahun." PTFI sendiri mengolah sekitar 200.000 ton bijih setiap hari, dengan kandungan Cu (tembaga) sekitar 0,76%, dan kandungan Au (emas) tak lebih dari 0,8 gram/ton. Dari bijih sebanyak itu akan diolah hingga diperoleh konsentrat sebanyak sekitar 5500 ton per hari, dengan kandungan Cu sebesar 21%, dan Au sebesar 17 gram/ton.

Produksi PTFI sendiri tidak selalu mulus. Pada tahun 2011, terdapat pemogokan kerja besar-besaran yang menyebabkan produksi menurun. Selain itu, pada 2014, terjadi penghentian produksi sebesar 60%, sebagai akibat dari larangan ekspor bijih dan konsentrat yang diterapkan pemerintah Indonesia. PTFI memurnikan sebanyak 40% konsentratnya (30% di presentasi ESDM) di Indonesia, tepatnya di PT Smelting Gresik, sehingga perusahaan ini tidak perlu menghentikan seluruh produksinya. Baru mulai bulan Agustus 2014, PTFI diperbolehkan kembali mengekspor konsentrat, dengan dikenai pajak keluar sebesar 7,5%.


Sekitar tahun 2015-2016, diperkirakan cadangan tembaga dan emas yang ada di tambang permukaan akan habis. Itulah sebabnya, mulai tahun 2006, PTFI melakukan tunneling untuk menambang bijih yang ada di bawah tanah. Saat ini, sudah ada 400 km tunnel di bawah tanah, dengan 70% dari total produksi PTFI berasal dari sini. Diharapkan, pada 2022, sekitar 900-1000 km tunnel dibawah tanah seluas 10.000 ha (luas wilayah eksploitasi PTFI) telah selesai dibuat, dengan produksi telah mencapai design capacity-nya. Inilah yang menurut Rozik menjadi prospek PTFI kedepan untuk melanjutkan operasi setelah tahun 2021 (dimana kontrak 30 tahunnya telah habis, namun masih ada opsi perpanjangan 2x10 tahun). Selain itu, investasi yang besar untuk pengembangan tambang bawah tanah ini juga menjadi bahan argumentasi PTFI untuk meneruskan operasi.


Setelah itu, Rozik melanjutkan presentasinya dengan menjelaskan dampak ekonomi dari adanya PTFI. Mengutip sebuah studi dari LPEM-FEUI,  Rozik menyebutkan bahwa PTFI telah memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 0,8%, lalu kontribusi terhadap PDRB Provinsi Papua sebesar 37,5%, dan kontribusi sebesar 91% dari PDRB Kabupaten Mimika.
Dari sisi tenaga kerja, Rozik menyebutkan bahwa PTFI telah menyerap lebih dari 30000 orang tenaga kerja yang berkewarganegaraan Indonesia, baik sebagai karyawan, maupun sub-kontraktor. Selain itu, ada sebanyak 796 orang WNA (Warga Negara Asing) yang juga bekerja di PTFI. 

Untuk CSR, PTFI juga telah menganggarkan 1% dari pendapatan kotornya untuk dana kemitraan, serta dana Local Social Development yang besarnya mencapai US$ 71 juta. Dana ini digunakan dalam peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat, serta untuk pengembangan perekonomian.

- Presentasi R. Sukhyar
Di bagian kedua, Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI, R. Sukhyar, memberikan tambahan-tambahan dari presentasi sebelumnya. Beliau memberikan pandangan pemerintah dalam permasalahan Renegosiasi Kontrak PTFI.
UU 4/2009, dalam pandangan pemerintah, adalah suatu kesempatan untuk mengubah paradigma pengelolaan Sumber Daya Mineral di negeri ini, dari paradigma lama yang hanya mengeksploitasi, sekedar untuk mendapatkan keuntungan berupa uang, menjadi paradigma baru, dimana Sumber Daya Mineral dikelola untuk pembangunan yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang pro growth, pro job, pro poor, serta pro environment. Namun, usaha ini masih mendapat tantangan,seperti infrastruktur di Indonesia yang masih kurang, serta dunia perbankan yang kurang berpihak.
Untuk PTFI sendiri, Sukhyar memaparkan bahwa dari perundingan-perundingan sebelumnya, luas area kerja PTFI sudah dikurangi dari 2,6 juta hektar pada tahun 1991, hingga tahun lalu disepakati
bahwa area kerja PTFI seluas 127.000 hektar, dengan area eksploitasi hanya seluas 10.000 hektar. Konsentrat hasil PTFI selama ini sebagian besar diekspor ke berbagai negara, seperti Spanyol, Filipina, Tiongkok, Jepang, India, serta Korea, sementara sebagian sisanya (30-40%) dikirim ke PT Smelting Gresik untuk dimurnikan. Namun, Sukhyar menambahkan, Anode slime yang merupakan sisa pemurnian Tembaga yang dihasilkan di PT Smelting Gresik, ternyata masih diekspor. Padahal, anode
slime ini masih mengandung emas serta berbagai logam jarang lainnya yang bernilai tingggi.
Untuk itu, pemerintah telah menetapkan 2017 sebagai batas akhir bagi perusahaan-perusahaan tambang untuk membangun industri pemurniannya. "Jadi pasca 2017, tidak ada lagi ekspor bijih, intermediate, atau anode slime," kata Sukhyar. Selain itu, UU 4/2009 juga sudah tidak mengenal istilah 'Kontrak Karya' seperti yang digunakan  PTFI pada 1991. Sekarang yang diberikan pada perusahaan adalah Izin Usaha Pertambangan. Namun, terkait PTFI serta perusahaan lain yang masih memiliki Kontrak, Sukhyar menambahkan, "Kontrak masih diakui sampai waktu berakhirnya Kontrak. Setelah itu, semua IUP."
Senada dengan pernyataan dari PTFI, pemerintah juga berpendapat bahwa dengan investasi dari PTFI yang besar karena pembangunan underground mine dan smelter, maka pay back period PTFI akan melewati tahun 2021. Sehingga setelah 2021, PTFI bisa mendapatkan IUP, namun dengan mengajukan ke pemerintah Indonesia. Selain itu, ada juga berbagai syarat lain yang harus dipenuhi PTFI, seperti misalnya Divestasi dan Pemasukan negara. PTFI wajib memberikan 30% sahamnya ke Pemerintah Indonesia, yang saat ini baru menguasai 9,36%. Kemudian, karena PTFI masih diperbolehkan mengekspor konsentrat, ia dikenai pajak ekspor sebesar 7,5%, yang akan dihilangkan ketika pembangunan smelter sudah mencapai 30%. Syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi PTFI antara lain: luas area kerja dan area eksploitasi, pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, kandungan unsur lokal, serta kontrak.
Selain membahas PTFI, Sukhyar juga mengingatkan kepada mahasiswa bahwa masalah di dunia pertambangan bukan cuma PTFI, tapi ada juga IUP yang bermasalah, serta illegal mining yang perlu diselesaikan juga.


- Sesi Diskusi
Setelah pemaparan dari kedua narasumber, dibuka sesi pertanyaan untuk para audiens. Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawabannya:
> Seharusnya, menurut UU Minerba, tahun 2014 ekspor bijih sudah dilarang. Ini kenapa gagal (mundur sampai 2017)? Jika tahun 2017 kembali terjadi hal serupa, apakah akan diundur lagi?
R. Sukhyar (S) : Faktanya, pemerintah memang lalai dalam mengawal UU 4/2009. Tapi, yang pasti, pasca 2017, tidak akan ada bijih ataupun bahan antara (intermediate) yang diekspor. Kalau misalnya tahun 2017 masih belum selesai, akan kita lihat lagi.
Selain itu, UU 4/2009 juga sangat lama dalam pembahasannya. UU ini adalah salah satu dari sedikit UU yang pembahasannya sampai lebih dari 3 tahun. UU ini juga memerlukan banyak peraturan tambahan yang perlu dibuat.
Rozik B. Soetjipto (R) : Dengan UU Minerba, ada banyak hal-hal baru yang menjadi kewajiban perusahaan, sehingga menimbulkan perdebatan antara pemilik modal dengan pemerintah.

> Berapa sebenarnya revenue Freeport? Lalu berapa banyak bagian pemerintah?
R : Revenue PTFI, sebesar US$ 4-6 milyar. Angka ini adalah hasil penjualan kotor, belum dikurangi biaya modal dan operasi. Dari situ, pemerintah Indonesia mendapat royalti sebesar 1%, yang kini telah diubah menjadi 3,75%. Namun perlu diingat, royalti diambil dari pendapatan kotor. Jika dihitung, maka 3,75% itu setara dengan sekitar 9% profit PTFI. Selain royalti, kami juga membayar dividen kepada pemerintah Indonesia sebagai salah satu pemilik saham. Pemerintah Indonesia mendapatkan 59% dividen yang dibayarkan PTFI kepada pemilik saham. Selain itu, kami juga membayar pajak badan usaha serta pajak-pajak lainnya.

> Kenapa pemerintah sepertinya mengikuti keinginan PTFI?
S : Tidak begitu. Semua harus ada trade-off-nya, tidak bisa seenaknya.

> Apa yang dilakukan Freeport dari tahun 2009-2014?
R : Kalau dari perusahaan-perusahaan sendiri, tidak semuanya langsung tunduk dengan UU baru. Perusahaan berargumen dengan menggunakan Kontrak yang sudah disetujui sebelumnya. Sebagian ada yang mengambil jalur hukum. Kami tunduk kepada aturan pemerintah, namun kami juga butuh waktu. 
Pada waktu 2009-2014 itu, kami masih membicarakan mengenai Kontrak Karya kami dengan UU dari Pemerintah, namun pada akhirnya, kami sepakat untuk mengikuti UU. Kami juga membicarakan mengenai UU Minerba bersama dengan pihak pemerintah dan pemegang saham lain. Pemegang saham lainnya merasa keberatan untuk investasi smelter.

> Bagaimana dengan pembangunan smelter? Apakah pemerintah ikut mengawasi?
S : Untuk membangun smelter memang perlu perencanaan yang matang. Perlu dipikirkan mengenai kapasitas produksi, berapa investasinya, apa produknya, dan kemana produknya nanti. Pemerintah akan mengevaluasi kemajuan pembangunan smelter setiap 6 bulan sekali, jika ditemukan kemajuannya tidak sesuai batas target, maka ekspor perusahaan akan dihentikan. Yang mengevaluasi juga bukan tim dari ESDM, namun teman-teman dari ITB, UI, UGM, dan kampus-kampus lainnya.

> Apakah BUMN siap untuk mengambil alih tambang yang dikelola PTFI?
S : Kami tidak ada rencana pengambilalihan seperti itu. Kalau memang ada, harus direncanakan dari jauh-jauh hari. Namun memang tidak semudah itu. Perlu diingat juga, bahwa sebenarnya sudah ada wakil dari Pemerintah di jajaran Komisaris PTFI. Namun, perlu ada wakil pemerintah juga di manajemen.

> Kenapa di aturan yang baru, batas kandungan mineral untuk diekspor jadi 15%, padahal PTFI mampu lebih dari itu?
S : Banyak IUP lain yang kemampuannya berbeda, sehingga tidak bisa disamakan dengan PTFI. Namun, setelah 2017, yang pasti pemurnian sampai 99,99%.

> Apa yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mengawal kebijakan?
R : Yang saya lihat selama menjadi dosen, tidak banyak mahasiswa yang berdialog dengan dosen. Mahasiswa itu harus mampu berbicara. Namun, mahasiswa juga perlu mendalami pokok permasalahan yang dihadapi.

> Kenapa PTFI mau membangun smelter?
R : Perlu diketahui, bahwa pemurnian hanyan meningkatkan 5% nilai logam. Dari segi bisnis pasti tidak menarik. Lalu, kenapa di Cina banyak industri pemurnian? Jawabannya adalah karena banyak industri manufaktur. Produk manufaktur ini memiliki nilai tambah, berupa nilai teknologi dan kreativitas. Harapan kami, ada peningkatan nilai logam, sehingga investasi kami bisa segera dikembalikan. Namun, untuk sementara ini, kami fokus untuk mematuhi peraturan terlebih dulu.
- Closing Statement
Setelah sesi diskusi selesai, kedua narasumber dipersilahkan untuk memberikan pernyataan penutup.

Rozik B. Soetjipto menyatakan terima kasihnya telah diundang di acara diskusi tersebut. Mantan dosen ITB ini mengaku bahwa ia baru sekali ini diundang untuk berdiskusi di ITB. Menurutnya, yang penting dari diskusi ini adalah bagaimana masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar. Dari situ, barulah bisa memikirkan bagaimana memperbaiki masalah yang ada. Beliau juga menekankan, bahwa potensi emas di Papua selain PTFI masih banyak, namun tanah Papua sendiri sulit ditaklukkan, karena itu perlu perencanaan dan kebijakan yang matang dari pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya ini.
Sementara itu, R. Sukhyar menegaskan bahwa, dari PTFI ini, yang dilihat tidak hanya keuntungan dari sisi keuangan saja, namun juga keuntungan dan manfaat lain, seperti misalnya dari sisi Human Development di Papua.


Selain itu, masalah yang dihadapi Indonesia bukan hanya mengenai bagaimana mengekstrak logam, tapi juga bagaimana logam yang sudah murni ini bisa disambut industri manufaktur. Beliau mengakui, koordinasi antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Perindustrian masih kurang baik di bidang ini. Beliau juga menekankan perlunya inovasi-inovasi untuk memanfaatkan logam-logam yang ada di Indonesia. (ich, iqp, rud)

0 Hibah XRF dari PT Smelting Gresik

Pada hari Rabu, tanggal 5 November 2014, dilaksanakan prosesi penyerahan alat XRF (X-Ray Fluorescence) dari PT Smelting Gresik kepada Prodi Teknik Metalurgi ITB. Prosesi penyerahan dilaksanakan di Ruang Rapim A Gedung Annex, dan diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT Smelting Gresik, Makoto Miki, kepada Ketua Program Studi Teknik Metalurgi ITB, M. Zaki Mubarok, serta Eddy Agus Basuki selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTTM. Selain itu, pada acara ini hadir pula perwakilan dari PT Smelting Gresik, Rektorat ITB, serta staf pengajar dan mahasiswa Teknik Metalurgi ITB.




Menurut Makoto Miki, pemberian alat XRF in adalah bagian dari program CSR PT Smelting Gresik, dan beliau juga memuji Prodi Teknik Metalurgi ITB yang telah menghasilkan lulusan-lulusan yang membantu perkembangan PT Smelting Gresik hingga menjadi seperti sekarang ini.


Terima kasih kepada PT Smelting Gresik, semoga alat XRF yang diberikan dapat memberikan sumbangsih kepada kemajuan ilmu metalurgi, khususnya di ITB.



0 Indonesian Processing Metallurgy 2014



      Indonesian Processing Metallurgy merupakan seminar tingkat nasional yang berhubungan dengan metalurgi yang diselenggarakan tiap 2 tahun oleh Program Studi Metalurgi ITB. Pada tahun 2014 ini IPM sudah menginjak acara keempat setelah pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah terselenggara. Kali ini, IPM IV diselenggarakan dengan mengangkat tema yaitu “Penguatan Teknologi Pengolahan Mineral dan Metalurgi Proses dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Hilirisasi Sumber Daya Mineral”. Selain seminar, acara ini juga menyelenggarakan Student Paper Competition. Untuk seminar akan diselenggarakan pada 6-7 November 2014 bertempatan di Aula Barat ITB, kemudian presentasi dari lomba paper pada 5 Novermber 2014 di Ruang Seminar Gedung Campus Center Timur – ITB. Untuk informasi pendaftaran seminar dan lomba paper bisa dilihat pada leaflet dibawah ini:




0 IMMG Juarai KOTMMA 2014


     Kontingen IMMG berhasil menyabet predikat juara umum dalam kompetisi olahraga 'KOTMMA' 2014 yang berlangsung pada 15-18 Agustus 2014 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kompetisi olahraga ini diselenggaran oleh Perhimpunan Metalurgi dan Material Seluruh Indonesia (PM3I) dengan jumlah peserta yaitu seluruh himpunan teknik metalurgi dan material dari berbagai universitas yang tergabung didalamnya, seperti ITB, ITS, UI, ITSB, UNJANI dan UNTIRTA.
     
     Kompetisi olahraga KOTMMA ini sendiri merupakan agenda tahunan PM3I yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menjalin tali silaturahmi antar himpunan yang tergabung di dalamnya yang berasal dari universitas dan daerah yang berbeda-beda. Pada kompetisi KOTMMA tahun sebelumnya 'Himamet' UNJANI berhasil menjadi juara umumnya.
          
     Dalam mengikuti rangkaian kompetisi ini, kontingen IMMG mengirimkan wakil-wakil terbaiknya untuk berlaga dalam ajang futsal, basket dan catur. Predikat juara umum KOTMMA ini berhasil dipastikan setelah kontingen IMMG meraih juara 1 pada cabang basket dan runner up pada cabang futsal.



      Prestasi olahraga ini tak lepas dari dukungan para suporter yang terus hadir di lapangan selama pertandingan, juga karena komitmen dan kerja keras atlet yang berlaga demi mengharumkan nama IMMG. Keterbatasan tempat tinggal dan akomodasi tak menjadi penghalang para atlet untuk bisa tampil dalam ajang ini, malah menjadi semangat dan motivasi untuk berusaha memenangnkan setiap pertandingan yang dilakoni. Setelah kompetisi KOTMMA ini selesai kini kontingen olahraga IMMG mulai fokus pada event olahraga besar berikutnya, yaitu Olimpiade VIII KM ITB 2014.


0 Muhammad Rizki 'Maros', Ketua Himpunan Terpilih IMMG ITB Periode 2014-2015

       Selamat atas terpilihnya Muhammad Rizki 'Maros' sebagai ketua Ikatan Mahasiswa Metalurgi-IMMG ITB yang baru periode 2014-2015 menggantikan Muhammad Ikhwanto ketua IMMG pada periode sebelumnya. Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk Muhammad Ikhwanto yang telah berjuang selama satu periode kepengurusan dan telah melahirkan perubahan-perubahan positif di tubuh IMMG dan tentunya selamat berjuang untuk Muhammad Rizki semoga amanah dan mampu menjalankan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya, siapa kita? MG! MG! MG!
"A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way"- John Maxwell

0 Sharing Alumni

Sebagaimana edisi-edisi sebelumnya, Bullion IMMG akan membahas tentang salah seorang alumni IMMG yang luar biasa. Pada kesempatan kali ini, tim medkominfo berhasil mewawancarai seseorang yang bisa dibilang cukup fenomenal di IMMG

Bagaimana tidak, beliau merupakan mantan ketua PSDA, mantan Ketua DPA dan senator di IMMG dahulu. Ya, beliau adalah Bang Marco Brachtomo atau kerap disapa Bang Marco (MG’06). Alumni yang berasal dari Jakarta ini sekarang bekerja di PT Smelting Gresik sebagai Technical Services Engineer.





0 "UU MINERBA" JUDUL TERBARU DAGELAN DI NEGERI INI

“Kalau memang smelter itu merugikan, mengapa mereka, bangsa asing, masih membangunnya. Kalau itu memang menguntungkan, kenapa kami, bangsa Indonesia, tidak boleh memilikinya”
Tepat 12 Januari 2014 kemarin, Kabinet Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 yang diikuti Permen ESDM No. 1 Tahun 2014 tentang pengaturan pelaksanaan pengelolaan mineral di negeri ini dan diharapkan menjadi pedoman teknis UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba. UU Minerba sendiri adalah produk hukum yang mempunyai tugas berat, yakni mengemban amanah UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3. Dari dua peraturan yang dikeluarkan tersebut, kami anggota IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi Institut Teknologi Bandung) merasa adanya ketidaksesuaian antara PP dan Permen tersebut dengan apa yang diamanahkan UU Minerba apalagi berbicara UUD’45. Hal ini nantinya berdampak pada sebuah kalimat sakral yang dinamakan kedaulatan dan kemandirian bangsa.
Penantian akan keberanian sikap pemerintah menerapkan dengan benar peraturan minerba di negeri ini kandas sudah. Pemerintah berhasil “ditipu” oleh berbagai macam alasan dan ancaman yang dilakukan oleh pemilik-pemilik tambang termasuk konglomerasi asing seperti Freeport dan Newmont dalam me-lobby, bahkan mungkin membohongi pemerintah agar tidak jadi mengimplementasi undang-undang minerba tersebut.

0 Student Paper Competition SNBB 2013


Student Paper Competition SNBB III adalah lomba paper di bidang  metalurgi, khususnya di dalam industri besi baja skala nasional. Student Paper Competition ini merupakan satu dari beberapa rangkaian acara Seminar Nasional Besi Baja III yang bertemakan "Peran Strategis Industri Besi Baja dalam Memajukan Bangsa".  Kompetisi ini digelar untuk memacu kalangan mahasiswa metalurgi dan material untuk membuat kreatifitas dan inovasi baru dalam rangka memajukan dunia metalurgi di Indonesia. Acaranya sendiri berlangsung pada tanggal 24 September 2013, dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tuan rumah. Dalam kompetisi ini yang menjadi dewan juri yaitu Bapak Basso Makahanap (SEAISI), Bapak Bambang Suharno (UI), Bapak Sungging Pintowantoro (ITS), Bapak Arif Basuki (ITB), dan Ibu Soesaptri Oediyani (Untirta).

0 Metal Cup!!


Luar biasa! Begitulah kira-kira kata yang pantas mencerminkan perjuangan atlet-atlet IMMG di KOTMMA (Kompetisi Olahraga Metalurgi Material) 2013 yang diadakan di Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung. Bagaimana tidak, IMMG berhasil menyabet 3 gelar dari 4 cabang yang dipertandingkan. Dari bulutangkis, Willy berhasil menguasai nomor tunggal putra, dan bersama Hasnul, mereka menggondol juara I nomor ganda putra. Sementara dari cabang futsal putra, IMMG berhasil mendapat gelar runner-up. Untuk cabang bola voli putra, IMMG sendiri tidak mengirimkan tim.

Willy sendiri bisa dibilang tidak mengalami kesulitan berarti di Bulutangkis Tunggal Putra. Ia berhasil menang 2 set langsung ketika melawan pemain MTM-ITB di babak pertama. Selanjutnya, ia berhasil mendapatkan tiket ke final dengan mudah karena lawannya di semifinal, yaitu IMMt FTUI, tidak berlaga, alias WO. Di final, Willy menghadapi pemain tuan rumah, Himamet Unjani. Meskipun di set pertama sempat cukup kesulitan dan mengakhiri laga dengan skor 25-23, pada akhirnya Willy berhasil mengatasi perlawanan tuan rumah dengan 2 set saja. Sementara itu, laga final Bulutangkis Ganda Putra yang mempertemukan IMMG ITB dengan Himamet Untirta dilangsungkan tak lama setelah final Tunggal Putra. IMMG yang diperkuat Hasnul dan Willy yang baru saja bertanding sebelumnya, sukses mengalahkan pemain lawan, lagi-lagi dengan 2 set saja. "Lumayan lah, dapat juara I tingkat Indonesia, bisa dimasukin di CV," ujar Willy dengan nada bercanda, ketika pertandingan telah usai.

Setelah OSKM Selesai, Lalu Ada Apa?
Masa penerimaan mahasiswa baru ITB 2013 baru baru ini tidak hanya disambut dengan antusias oleh mahasiswa ITB pada acara Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa atau yang paling sering disingkat OSKM, namun juga oleh antusiasme dari berbagai unit-unit ITB. Bagaimana tidak, setiap tahunnya ITB menyelenggarakan acara besar yang disebut Open House Unit, dimana ke 83 unit ITB saling menunjukkan bidang yang digelutinya untuk menarik banyak peminat untuk bergabung. Dan pada tahun ini, jumlah unit ITB bertambah dari 83 menjadi 84 buah sejak lahirnya unit baru yang bernama Unit Kebudayaan Kalimantan (UKK).

0 Sosialisasi Kurikulum Baru 2013-2018

Sosialisasi kurikulum baru program studi Teknik Metalurgi ITB dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2013, dengan para hadirin terdiri dari angkatan mahasiswa Teknik Metalurgi tahun 2011,2010, dan juga tahun sebelumnya. Dipimpin oleh Bu Ismi Handayani, Sosialisasi dimulai pada pukul 14.00 siang hari.

Pembahasan kurikulum baru dimulai dari semester 1 dan 2, dimana pada Tahap Persiapan Bersama (TPB) tidak terdapat perubahan mata kuliah. Namun saat dilanjutkan ke semester 3 dan 4, ada beberapa mata kuliah berbeda yang ditambahkan dan diwajibkan untuk diambil. Karena kurikulum baru ini juga berlaku untuk mahasiswa angkatan tahun sebelumnya, maka terdapat beberapa kesulitan ke depan saat akan mengajukan rencana studi untuk semester selanjutnya berhubung ada beberapa mata kuliah yang tidak diambil pada semester 3 dan 4 (karena tidak diwajibkan dalam kurikulum lama), maupun diakibatkan karena beberapa mahasiswa mengulang mata kuliah yang belum lulus. Ditambah lagi dengan fakta bahwa mahasiswa tidak bisa mengajukan mata kuliah semester ganjil di usulan rencana studi semester genap (jika ingin mengambil mata kuliah semester ganjil, harus diajukan di semester ganjil sebelum / sesudahnya).

0 Profil Mahasiswa Berprestasi

AWIDIA ESWANDARI JUWITA:

DENGAN SOLAR CELL, MENJADI MAHASISWA BERPRESTASI FTTM 2013
Pada 4 Mei 2013 lalu, dilaksanakan pemilihan Mahasiswa Berprestasi ITB, atau yang sering disebut Ganesha Prize.  Ajang yang sangat prestisius ini mempertandingkan perwakilan dari keduabelas fakultas yang ada di ITB, dimana perwakilan dari FTTM untuk tahun ini berasal dari Prodi Teknik Metalurgi, yaitu Awidia Eswandari Juwita (MG’10). 
Awidia, kelima dari kanan


Bagaimana rasanya menjadi mahasiswa Teknik Metalurgi pertama yang berhasil menjadi Mapres FTTM mewakili di tingkat ITB? Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Awid:

0 Kampoeng Bola 2013


Kampoeng Bola 2013 atau yang akrab dipanggil KamBol 2013 ini merupakan suatu event kejuaraan futsal yang dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (KM-SBM) Institut Teknologi Bandung.
Pada tahun 2013, kejuaraan bergengsi ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2013 sampai dengan tanggal 14 April 2013 bertempat di GOR Pajajaran, jalan Pajajaran no. 37, Kota Bandung. Peserta dari kompetisi ini berasal dari jurusan yang ada di ITB, untuk tahun ini terdaftar 32 tim yang siap untuk memperebutkan gelar juara. Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur sehingga tim yang sudah kalah bertanding atau kalah WO tidak dapat melanjutkan permainan ke babak selanjutnya.

0 Profil Ketua Himpunan Muhammad Ikhwanto


PROFIL
Profil kali ini akan membahas orang nomor satu di himpunan ini. Ya, siapa lagi kalau bukan Bang Wanto (MG`10). Mungkin semua udah pernah ngobrol dengan abang kita yang satu ini, tapi dalam kali ini kita akan coba ceritakan sisi lain dari Bang Wanto yang tidak banyak diketahui orang lain. Informasi yang didapat di sini berasal dari ucapan Bang Wanto sendiri lho, jadi pasti dijamin kebenarannya.

Muhammad Ikhwanto (12510029) lahir di Blora, Jawa Tengah pada 25 Juni 1992. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia mengaku lahir di lingkungan pedesaan, namun kotanya sendiri tidak begitu maju. Masa kecilnya, dari lahir hingga SMP, ia habiskan di Blora dengan biasa-biasa saja. "Gue di SMP ga begitu aktif karena gue berasal dari SD kampung," ujarnya. Meski begitu, alumni SMP 1 Blora ini cukup berprestasi di sekolahnya, "Dari SD sampai SMP gue selalu 3 besar."

0 Info Lowongan Kerja

PT Smelting Gresik, Copper Smelter & Refinery membuka lowongan kerja sebagai berikut :

1 Orang Engineer Technical Sevice

Persyaratan :

1. Fresh Garduate S-1 Metallurgical Engineering/Chemical Engineering atau pengalaman 1-2 tahun
2. Able to work under pressure
3. Fluent in oral & written english
4. Able to work independently as well as team
5. Computer literature in using Ms Office, Internet
6. Good interpersonal and communication skill

Lamaran bisa disampaikan ke Human Resource PT Smelting Gresik Desa Roomo Kecamatan Manyar atau bisa disampaikan melalui email boumant@ptsmelting.com


 

Kicau IMMG

Agenda IMMG

MetalNews (by Fastmarkets)