Jumat, 17 Agustus 2014 Syukuran Wisuda Teknik Metalurgi digelarkan di aula Gedung Energi Institut Teknologi Bandung. Acara yang dimulai pada jam 4 sore tersebut dihadiri oleh wisudawan, keluarga wisudawan, dosen, beserta tamu undangan.
Muhammad Arief Purnomo dan Vania Earlene Wijaya selaku
pembawa acara pada saat itu mempersilahkan sambutan pertama kepada Luky Nugroho
Aji selaku ketua panitia Syukwis formal. Menjelang maghrib, acara diakhiri
dengan makan bersama.
Setelah shalat dan makan, acara dilanjutkan dengan syukuran
wisuda informal. Syukuran wisuda informal berlangsung seru dengan didampingi
oleh Nababan dan Bobby sebagai pembawa acara. Tidak banyak susunan acara
dilakukan, semuanya dilakukan secara spontan oleh hadirin yang hadir pada saat
itu. Meskipun begitu, acara tetap berlangsung seru dengan semangat kebersamaan.
Besoknya, tanggal 18 Agustus 2014 adalah hari yang sangat
bersejarah dan momentual bagi para wisudawan. Setelah semua prosesi yang
dilaksanakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha, para wisudawan bersiap-siap untuk
mengikuti arak-arakan yang telah dipersiapkan dalam waktu yang relatif panjang
dan penuh perjuangan bagi kru arak-arakan. Namun tetap tidak sebanding dengan
perjuangan yang selama ini dilakukan oleh Abang dan Kakak wisudawan dalam
menjalani kehidupan berkemahasiswaan di kampus Ganesha ini.
Teriakan retoris menggemakan hati Abang dan Kakak wisudawan
yang memberikan sebuah arti tersendiri bagi mereka. Tidak kalah, grup perkusi
memainkan irama kemenangan sebagai wujud rasa syukur dan gembira menyambut
kedatangan wisudawan yang siap diarak di hari yang istimewa ini.
Wisudawan diarak mulai dari lapangan sepak bola Sasana
Olahraga Ganesha, menuju gerbang depan kampus Ganesha. Di Sunken Court,
wisudawan ditonton oleh banyak mata dengan diiringi pidato singkat dari Bang
Wanto dan Bang Sum. “Sebelum kalian menginjakkan tangga kehidupan yang baru”
adalah sepotong kalimat ungkapan yang disampaikan oleh Bang Sum seraya
mengibarkan bendera merah putih.
Kemudian barisan pawai yang bertemakan perjuangan Indonesia
ini disambut dengan properti tank dan tanur. Keceriaan semakin terlihat jelas,
begitupun kemeriahannya. Semangat masa himpunan mahasiswa IMMG dicurahkan
melalui nyanyian selamat untuk wisudawan.
Kemeriahan menuju puncaknya saat barisan arak-arakan sampai
di gerbang depan ITB. Tim perform menampilkan drama musikal. Drama mengangkat
cerita tentang perjuangan seorang pahlawan nasional bernama Pattimura. Penonton
yang menyaksikan saat itu hanyut terbawa suasana patriotik dari semangat
perjuangan Pattimura. Penampilan sampai menuju puncaknya, saat alunan musik
pembakar semangat nasionalis diputar diiringi dengan penampilan tari yang luar
biasa. Kemudian penampilan ditutup dengan orasi singkat Bang Maros, dan tentu saja
mars terbaik IMMG yang selalu membahana.
Terima kasih untuk penyelesaian muliamu wisudawan. Sekarang saatnya
spora-spora kebaikkan berterbangan mencari tempat berkembang yang baru untuk
bisa berkontribusi lebih, lebih daripada tempat bertumbuh dan berkembang dulu.
Bergeraklah dan berselaraslah dalam mencapai cita-cita mulia yang diniatkan
dengan teguh demi cinta dan bakti untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Selamat
untuk wisudawan. (NTH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar