Emas
merupakan benda yang banyak disukai oleh kaum hawa. Emas banyak digunakan oleh
para wanita sebagai aksesoris dalam bentuk perhiasan. Sebenarnya perhiasan
tersebut merupakan campuran emas dengan logam lain. Hal tersebut disebabkan
jika emas 24 karat digunakan untuk perhiasan, maka perhiasannya akan lembek
sehingga tidak dapat dipakai. Banyak kaum hawa yang mengagung-agungkan benda ini, karena ereka
merasa lebih percaya diri jika memakainya. Tidak jarang, emas ini dijadikan
barang investasi. Pasalnya harga emas setiap tahun selalu naik.
Selain digunakan untuk perhiasan,
emas juga dapat digunakan untuk bebagai macam keperluan, antara lain:
- Berperan penting dalam pembuatan komputer,
alat komunikasi, kapal angkasa, enjin pesawat jet, kapal terbang,
dan hasil pengeluaran yang lain.
- Dalam pembuatan lapisan nipis
elektroplat pada permukaan penyambung elektrik untuk memastikan
penyambungan yang baik.
- Bahan pengisi gigi.
- Kegunaan perubatan dan biologi
(kaji hayat).
- Pengecatan emas pada seramik sebelum
seramik dibakar.
- Fotografi untuk
memberi ton kepada imej perak.
- Dinatrium aurothiomalate digunakan
dalam rawatan artritis rheumatoid
(diberikan secara suntikan intra-otot).
- Isotop emas Au-198, digunakan dalam
rawatan barah dan rawatan
lain-lain penyakit.
- Emas digunakan sebagai bahan
penyalutan untuk membolehkan bahan biologi diperhatikan di bawah mikroskop elektron imbasan.
- Medali dalam sebuah pertandingan.
- Comminution/Kominusi
Kominusi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk.
Ø Refractory
ore processing
Ø Crushing
Ø Grinding
Ø Milling
- Concentration/separation
Setelah ukuran bijih diperkecil, proses selanjutnya dilakukan proses konsentrasi dengan memisahkan mineral emas dari mineral pengotornya. Pada endapan emas aluvial, bijih hasil penggalian langsung memasuki tahap ini tanpa tahap kominusi terlebih dahulu.
Konsentrasi / separasi dengan
metode gravitasi memanfaatkan perbedaan massa jenis emas ( 19.3 ton/m3 ) dengan
massa jenis mineral lain dalam batuan ( yang umumnya berkisar 2,6 hingga 2.8
ton/m3 ). Metode gravitasi akan efektif bila dilakukan pada material dengan
diameter yang sama/seragam, karena pada perbedaan diameter yang besar perilaku
material ringan (massa jenis kecil) akan sama dengan material berat ( massa
jenis besar ) dengan diameter kecil. Oleh karena itu dibutuhkan proses Screening and Classifying. Grizzlies,
non moved screens
ü Vibrating
screen
ü Spiral
classifier
Pada proses ini menjadi sangat
penting untuk dilakukan dengan baik, sebab dengan memilah ukuran bijih hasil
kominusi akan menyeragamkan besaran umpan (feeding size) ke proses konsentrasi. Sedangkan bijih yang masih belum
seragam (lebih besar) hasil pemilahan dikembalikan ke proses sebelumnya yaitu
kominusi. Alat-alatnya berupa spanning, sluice box dan spiral concentrator.
Pemisahan pencairan (liquation
separation), adalah proses pemisahan yang dilakukan dengan cara memanaskan
mineral di atas titik leleh logam, sehingga cairan logam akan terpisahkan dari
pengotor. Yang menjadi dasar untuk proses pemisahan metode ini, yaitu
ü Density
( berat jenis
ü Melting
point ( titik cair )
Ø Magnetic Separation
Pemisahan magnetik ( magnetic
separation ), adalah proses pemisahan dengan dasar apabila mineral memiliki
sifat feromagnetik. Teknik kerjanya adalah dengan mengalirkan serbuk mineral
secara vertikal terhadap medan magnet yang bergerak secara horizontal. Dengan
demikian materi yang tidak tertarik magnet akan terpisahkan dari materi yang
memiliki sifat feromagnetik.
Pemisahan pengapungan (Froth
Flotation) yaitu proses pemisahan mineral menjadi bijih dari pengotor
dengan cara mengapungkan bijih ke permukaan melalui pengikatan dengan buih
dengan menggunakan bahan kimia tertentu dan udara. Selain pemisahan bijih emas,
prosess ini banyak dipakai untuk beberapa bijih seperti Cu, Pb, Zn, Ag,
dan Ni.
Teknik pengerjaannya dilakukan
dengan cara menghembuskan udara ke dalam butiran mineral halus (telah
mengalami proses crushing) yang dicampur dengan air dan zat pembuih. Butiran
mineral halus akan terbawa gelembung udara ke permukaan, sehingga terpisahkan
dengan materi pengotor (gangue) yang tinggal dalam air (tertinggal pada bagian
bawah tank penampung). Pengikatan butiran bijih akan semakin efektif apabila
ditambahkan suatu zat collector.
Amalgamasi adalah proses
penyelaputan partikel emas oleh air raksa / merkuri dan
membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam adalah sebuah kombinasi atau campuran air
raksa dengan logam lain atau dengan alloy. Merkuri akan membentuk amalgam
dengan semua logam kecuali besi dan platina.
Proses amalgamasi merupakan
proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi
elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai
dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat
diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap
tertinggal di dalam retort sebagai logam
Leaching
Sianida adalah
proses pelindian selektif oleh sianida dimana hanya logam-logam tertentu yang
dapat larut, misalnya Au, Ag, Cu, Zn, Cd, Co dan lain-lain. Proses pengolahan emas dengan sianida terdiri
dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan / pelindian ( leaching ) dan
proses pemisahan emas ( recovery ) dari larutan kaya. Pelarut yang biasa
digunakan dalam proses cyanidasi adalah Sodium
Cyanide ( NaCN ), Potassium Cyanide ( KCN ) , Calcium Cyanide [Ca(CN)2 ], atau Ammonium Cyanide ( NH4CN ). Pelarut yang
paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik
dari pelarut lainnya.
Walaupun penggunaan metode ini sama
halnya dengan metode ekstraksi yang lain yang masih memiliki potensi dampak
berupa efek beracunnya bagi pekerja dan lingkungan, ekstraksi emas dengan menggunakan
metode leaching sianida saat ini telah menjadi proses utama ekstraksi emas
dalam skala industri, karena metode ini menawarkan tehnologi yang lebih efektif
dan efisien, antara lain adalah :
Pelindian
emas dengan cara menyiramkan larutan sianida dengan menggunakan sprinkler padatumpukan batuan emas ( diameter bijih < 10 cm ) yang sudah
dicampur dengan batu kapur.
ü Agitated tank leaching (
pelindian adukan )
Pelindian emas yang dilakukan dengan cara
mengaduk bijih emas yang sudah dicampur dengan batu kapur dengan larutan sianida pada suatu tangki
dan diaerasi dengan gelembung udara.
Pelindian
emas yang dilakukan dengan cara merendam bijih emas ( diameter bijih < 5 cm
) yang sudah dicampur dengan batu kapur dengan larutan sianida pada bak kedap.
- Refinning/ Pemurnian
Refining, yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi.
Ø Smelting
Ø Size Reduction
Mereduksi
dore bullion (Au-Ag alloy) yang masih berukuran besar menjadi butiran-butiran kecil, sebelum diproses ke
tahap parting.
Ø Parting
Ø Aqua Regia
Pengujian
adanya emas dari batuan
Setelah mengalami beberapa proses diatas, emas
murni tersebut akan di padu dengan logam lain. Hal tersebut bertujuan agar emas
yang sifatnya lembek dapat dipakai, seperti perhiasan gelang, kalung, cincin,
dll. Lalu emas paduan tersebut dibentuk sesuai keinginan. Itulah salah satu
peran metallurgist yang mungkin kurang disadari di mata masyarakat, tanpa
adanya metallurgist, para wanita tidak akan pernah memakai logam yang berharga
ini.
sumber: dept. akademik & keprofesian IMMG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar