Sosialisasi
kurikulum baru program studi Teknik Metalurgi ITB dilaksanakan pada tanggal 24
Mei 2013, dengan para hadirin terdiri dari angkatan mahasiswa Teknik Metalurgi
tahun 2011,2010, dan juga tahun sebelumnya. Dipimpin oleh Bu Ismi Handayani, Sosialisasi
dimulai pada pukul 14.00 siang hari.
Pembahasan
kurikulum baru dimulai dari semester 1 dan 2, dimana pada Tahap Persiapan
Bersama (TPB) tidak terdapat perubahan mata kuliah. Namun saat dilanjutkan ke
semester 3 dan 4, ada beberapa mata kuliah berbeda yang ditambahkan dan
diwajibkan untuk diambil. Karena kurikulum baru ini juga berlaku untuk
mahasiswa angkatan tahun sebelumnya, maka terdapat beberapa kesulitan ke depan
saat akan mengajukan rencana studi untuk semester selanjutnya berhubung ada beberapa
mata kuliah yang tidak diambil pada semester 3 dan 4 (karena tidak diwajibkan
dalam kurikulum lama), maupun diakibatkan karena beberapa mahasiswa mengulang
mata kuliah yang belum lulus. Ditambah lagi dengan fakta bahwa mahasiswa tidak
bisa mengajukan mata kuliah semester ganjil di usulan rencana studi semester
genap (jika ingin mengambil mata kuliah semester ganjil, harus diajukan di
semester ganjil sebelum / sesudahnya).
Struktur
kurikulum baru yang benar-benar berbeda ini memiliki tujuan yang tidak kalah
penting. Berangkat dari fakta bahwa mahasiswa Teknik Metalurgi akan menjalankan
Kerja Praktek setelah melalui semester 6, maka diharapkan mahasiswa-mahasiswa
Teknik Metalurgi ITB sudah dibekali dengan ilmu yang cukup untuk bisa memilih
sub-bidang apa yang akan didalami selama kerja praktek, baik dari hulu, seperti
pengolahan bahan galian, hingga hilir, seperti metalurgi fisika : pengelasan,
NDT, dan masih banyak lagi. Itulah alasan mengapa semua mata kuliah inti dari
program studi Teknik Metalurgi diubah penyusunannya, agar mahasiswa sudah
mendapat sebagian besar ilmu Metalurgi sebelum Kerja Praktek tersebut.
Meskipun
tujuan struktur kurikulum baru ini sangat baik, tetapi pelaksanaannya tidaklah
tepat sasaran, apalagi bagi para mahasiswa yang sudah menjalani setidaknya
separuh dari kurikulum tahun 2008. Setelah kurikulum baru selesai dipaparkan,
muncul beberapa solusi yang diusulkan oleh mahasiswa sendiri untuk
mengantisipasi masalah tersebut, dari beberapa usulan, terdapat dua solusi yang
ditawarkan, yaitu : Solusi pertama adalah dengan mengadakan Semester Pendek
untuk mengurangi beban SKS selama dua semester ke depan, dan Solusi kedua
(dimana dosen juga membantu) adalah dengan memberlakukan sistem menabung nilai,
dimana mata kuliah tertentu akan dilaksanakan, namun tidak terdaftar dalam
rencana studi, dan nilai mata kuliah itu akan ‘disimpan’ lalu kemudian
dikeluarkan hasilnya pada semester yang sudah tercantum pada kurikulum baru.
Namun setelah diskusi yang lama, maka diputuskan bahwa kedua solusi tersebut
tidak memberikan jalan terbaik. Maka untuk sementara ini, angkatan mahasiswa
Teknik Metalurgi ITB dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dosen wali
masing-masing mengenai usulan rencana studi yang memungkinkan untuk semester
selanjutnya.
Berikut
lampiran foto kurikulum baru dan kurikulum lama yang berasal dari Rektorat ITB:
Kurikulum 2008
Kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar