Tulisan berikut ini adalah hasil dari acara LPDP Goes to ITB 2014 yang diadakan pada 22 Agustus 2014. Berkas-berkas materi yang disampaikan di acara ini (slide, brosur, petunjuk pendaftaran, dll.) dapat dibuka melalui pranala dibagian bawah artikel.
==========================
Kemajuan
suatu negara sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
Indonesia, menurut McKinsey Global Institute, digadang-gadang akan
menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketujuh dunia pada
tahun 2030, dengan kekuatan potensi pasar sebesar US$1,8 triliun.
Namun bagaimana dengan kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia? Jika
kualitas sumber daya manusia suatu negara dilihat dari jumlah tenaga
ahlinya, maka Indonesia patut waspada. Data dari Dikti menyebutkan
bahwa dari satu juta penduduk Indonesia, hanya 143 orang yang sudah
meraih gelar S3, sementara Malaysia memiliki 509 lulusan S3 per satu
juta penduduk, Jerman memiliki 3.990 Doktor per satu juta orang,
bahkan Jepang mencapai 6.438 lulusan S3 per satu juta penduduk.
Di
sisi lain, Indonesia memiliki potensi yang tak dimiliki negara maju
lain: Bonus demografi. Saat ini, komposisi terbesar penduduk
Indonesia adalah anak-anak dari usia 0-19 tahun, dimana pada 30-35
tahun mendatang, mereka akan menjadi penduduk dengan usia produktif.
Adanya peluang bonus demografi ini, tidak boleh disia-siakan.
Indonesia yang sekarang hanya memiliki 55 juta tenaga terdidik,
nantinya akan memerlukan 113 juta tenaga kerja terdidik pada 2030,
untuk mengelola potensi-potensi negeri ini. Artinya, Indonesia perlu
mempersiapkan diri sedini mungkin untuk memanfaatkan bonus demografi
ini, tentu dengan meningkatkan kualitas pendidikan serta memastikan
semua penduduk Indonesia usia sekolah bersekolah.
Hal-hal
inilah yang melatarbelakangi pemerintah Indonesia untuk membentuk
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). LPDP dibentuk di bawah 3
Kementerian, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan,
serta Kementerian Agama. Ia diberikan mandat untuk mengelola Dana
Abadi yang digunakan untuk pengembangan pendidikan, yang pada tahun
2013 besarnya mencapai US$1,28 miliar dan berasal dari APBN.
LPDP
sendiri memiliki konsep “Melahirkan Pemimpin Indonesia”, dimana
LPDP akan menyiapkan putra-putri Indonesia untuk menjadi
pemimpin-pemimpin di bidang publik, swasta, maupun sosial. Untuk
membentuk pemimpin yang hebat, tentu diperlukan pendidikan yang
terbaik. Karena itu, LPDP memberikan apa yang disebut ‘Beasiswa
Pendidikan Indonesia’. Beasiswa ini terdiri dari 4 jenis beasiswa
yang berbeda, yaitu Beasiswa Magister dan Doktor, Beasiswa Tesis dan
Disertasi, Beasiswa Afirmasi (untuk mahasiswa asal daerah 3T), serta
Indonesian Presidential Scholarship.
Beasiswa
Magister dan Doktor, Beasiswa Afirmasi, serta Indonesian Presidential
Scholarship memberikan kesempatan bagi warga Indonesia dengan
berbagai latar belakang (mahasiswa atau pekerja, PNS atau swasta, sipil atau militer) untuk memperoleh pendidikan S2 dan/atau S3
terbaik di berbagai perguruan tinggi, baik itu di dalam negeri maupun
luar negeri. Para penerimanya dijanjikan beasiswa penuh (akademik dan
non-akademik) selama masa studi. Namun setelah masa studi selesai,
meski tidak diikat kontrak, para penerima beasiswa diharapkan kembali
ke Indonesia, sebagai bagian dari tanggung jawab moral penerima
beasiswa untuk membangun bangsanya.
Baru
dibentuk pada tahun 2011, namun hingga tahun 2013, sudah lebih dari
1.500 orang yang memperoleh beasiswa ini. Penerima beasiswa ini bukan
hanya dari lulusan perguruan tinggi, namun ada juga yang berasal dari
pihak swasta, PNS, bahkan TNI/Polri. Bidang studi yang dipelajari
para penerima beasiswa juga beragam, mulai dari teknik, sains,
pertanian, hingga ekonomi.
Dengan
besarnya peluang yang dimiliki Indonesia dalam beberapa tahun ke
depan, sudah sepatutnya negeri ini meyiapkan sumber daya manusianya,
dan kita sebagai calon-calon pemimpin negeri ini, sudah sepatutnya
juga menyiapkan diri untuk menyongsong tantangan-tantangan negeri ini
di masa depan. (-ich-)
============================
Link
materi LPDP Goes to ITB 2014 :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar